Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Warung Makan

Nomor1
Warung Makan

Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal.
Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah
turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka
naiki ini.
Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya
tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat
dari liburan panjang di masa tuanya.
Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung
makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.
Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung. “Uuhh,
sampai juga akhirnya..” Kakek itu menghela nafas. “Empat jam di
dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.”
Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat
para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup
ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursinya telah terisi oleh orang-orang
yang menikmati makan siangnya. Kakek dan Nenek itu dengan sabar menunggu pelayan
menghampiri untuk menanyakan apa pesanannya.
Setelah lebih dari 20 menit, ternyata tak ada satu pelayan pun yang menghampiri
mereka. Para pelayan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Kakek
itu lalu memberanikan diri untuk memanggil salah satu pelayan restoran itu.
“mBak, aku mau pesan makanan !” serunya. Dan seruannya itu terdengar
oleh salah satu pelayan - yang kemudian datang menghampirinya. Mungkin karena
kelelahan, pelayan itu langsung duduk di kursi sebelah depan si kakek itu.

Sambil menyeka keringatnya pelayan itu berkata,
“Wah pak, maaf, di sini warung prasmanan, jadi kalau bapak mau pesan,
bapak harus menuju ke meja saji dekat kasir itu”
Pelayan itu lalu melanjutkan,
“Silahkan bapak ambil makanan dan minuman yang bapak suka, kemudian langsung
saja bayar di kasir.”
“Oooo begitu..” kata sang kakek. Lalu mereka berdua langsung bergegas
menuju meja saji dan melakukan apa yang dikatakan oleh pelayan itu.
Setelah mengambil dan membayar makanannya kakek dan nenek itu langsung duduk
di kursi yang mereka tempati tadi. Si pelayan juga masih berada di situ sambil
mengipas-ngipas kepala dengan lap kecilnya.
Sambil mengunyah makanan, si kakek lalu bercerita.
“Tahu tidak, kalau warung makan ini mengingatkanku akan hidup.”

Sang Kakek melanjutkan.
“Kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan, asal kita mampu untuk
membayarnya. Kita bisa jadi apa saja yang kita mau asal kita mau membelinya
dengan harga yang sebanding, kerja keras dan pantang menyerah hanyalah sebagian
harga yang harus kita bayar.”
Sambil mengiris daging di piring dengan sendoknya, Kakek itu berkata.
“Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi sukses, tapi sukses
tidak akan datang jika kita hanya menunggu seseorang datang kepada kita. Untuk
dapat menikmati kesuksesan - kita harus mau berdiri, berjalan, lalu mengambil
kesuksesan itu - kemudian membayarnya … yaah.. tepat seperti di warung
prasmanan ini.”
Pelayan itu lalu tersenyum dengan hormat kepada Kakek itu, lalu pergi melanjutkan
pekerjaannya.


Carilah maka kau akan menemukan, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu…



(Diadaptasi dari “More Sower’s Seeds” oleh Brian Cavanaugh)




Untuk Mendapatkan Kisah Inspiratif lain nya :

FREE LOGIN Via Facebook
Telah Dibaca oleh Pengunjung
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
Description: Warung Makan
ItemReviewed: Warung Makan
Anda sedang membaca artikel tentang Warung Makan dan bila berkenan Anda bisa share artikel Warung Makan ini dengan tombol share di bawah. Bila Anda bermaksud COPAS artikel Warung Makan untuk diposting di blog Anda, mohon untuk meletakkan link Warung Makan sebagai Sumbernya dengan mengcopy kode di bawah ini.

Get this widget


Category Article ,