Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Salon Spiderman

Nomor1
Salon Spiderman
Peter Parker (Spiderman) kegirangan. Nomer togel yang ia pasang tembus. Gak
tanggung-tanggung, 4 angka sekaligus. Dalam perjalanan ke tempat bandar untuk
mengambil uang, ia terus berpikir mau dipakai untuk apa uang tersebut nantinya.
Yang jelas, berhubung selama ini hidupnya serba pas-pas-an, kemungkinan besar
ia akan menggunakannya untuk membuka usaha.
Setelah memutar otak, akhirnya Peter memutuskan, ia akan membuka usaha salon!
Ya, salon potong rambut. Kebetulan saat ini sudah mendekati musim panas. Pasti
banyak orang yang akan potong rambut agar tidak gerah, pikirnya.
Begitulah.
Tidak sampai seminggu salon yang diimpikan telah usai dibangun. Maklum, ia
minta bantuan kepada Flash yang bisa bergerak secepat kilat itu. Salon itu ia
beri nama “Salon SiLabi”, singkatan dari “Si Laba-laba Imut”.
Selain mempersiapkan peralatan-peralatan salon, Peter turut ‘menyesuaikan’
penampilannya. Karena ia tahu salon tersebut baru akan laku apabila Spiderman
sendiri yang menjadi tukang potongnya, ia pun mengenakan kustom merah birunya.
Ia juga membuat wig rambut panjang dari jaring laba-labanya, menatanya dengan
tren 2010, dan mengenakannya. Gak lucu dong kalau ada tukang potong yang gundul.
Begitulah.
Salon SiLabi ternyata laku keras. Branding Spiderman ditambah dengan momen
pembukaan serta lokasi salon yang tepat terbukti sebagai adonan kesuksesan yang
tepat. Tidak kurang 100 pengunjung tiap harinya harus Peter layani. Dari yang
sekedar ingin keramas, creambath, mengeriting rambut, potong botak, shaggy,
hingga memanjangkan rambut (emang bisa?). Yang jelas, hampir setiap hari salonnya
penuh sesak dengan pelanggan yang antri.
Suatu hari, Bruce Wayne (Batman) lewat di depan salon Silabi. Tertarik dengan
kelarisan salon Spidey, otak bisnis Bruce mulai bekerja. Ia segera menghubungi
Alfred untuk mengurus pembangunan salon potong rambut yang baru, dengan peralatan
yang lebih canggih dan lokasi tepat di seberang salon milik Peter. Salon tersebut
ia beri nama salon “Sikeli”. Singkatannya? Tentu saja, “Si
Kelelawar Imut”.
Untuk memberi nilai tambah pada salonnya, agar dapat membajak pelanggan-pelanggan
Silabi, Bruce tidak hanya mengenakan kostum Batman-nya. Ia juga memanfaatkan
kepandaiannya untuk menciptakan robot pemotong rambut otomatis! Dengan robot
ini, orang tinggal duduk manis di kursi, tekan tombol pilihan potongan rambut
yang diinginkan, dan dalam 5 menit, langsung beres. Praktis kan? Supaya keren,
Bruce memberi nama robotnya “RPRSKDSC v1.14254?.
Untuk mempromosikan salon barunya, Bruce memasang papan iklan yang cukup besar.
Tertulis, “Salon Sikeli - Potong Rambut Kilat, Gak Pake Antri”
Begitulah.
Tidak lama, pelanggan salon Silabi sedikit demi sedikit berpindah ke salon
Sikeli. Dan memang, kecanggihan robot tersebut terbukti. Siapa saja, potongan
apa saja, diselesaikan dalam waktu 5 menit. Benar-benar gak pake antri. Si Batman
pun gak perlu repot-repot melayani pelanggan. Ia cuma duduk di belakang kasir
sambil ngitung penghasilan.
Selang beberapa hari, otak bisnis Bruce kembali berputar. Kalau buka 1/2 hari
aja keuntungannya sebesar ini, bagaimana jika buka 24-jam non-stop yah?
Begitulah.
Salon Sikeli kemudian dibuka 24 jam. Non-stop. Pengunjung pun terus mengalir,
siang malam. Demikian pula kantong Batman, semakin lama semakin tebal.
Tanpa disadari, karena diforsir untuk bekerja tanpa beristirahat, robot RPRSKDSC
mulai berulah. Bagian dalamnya kepanasan dan menyebabkan ada 1 sirkuit yang
putus. Akibatnya, hasil pemotongan rambut menjadi kacau. Ada yang minta dikeriting
malah jadi gundul, ada yang minta di-shaggy malah dikasih konde, ada yang minta
creambath malah dikitik-kitik, hehehe. Bruce sendiri yang terlalu sibuk dengan
mesin kasirnya sama sekali tidak memperhatikan keadaan itu.
Berbeda dengan Peter. Sejak salonnya sepi, ia jadi banyak bengong di trotoar.
Melihat akhir-akhir ini banyak orang yang keluar dari salon saingannya sambil
ngedumel, ia pun curiga bahwa ada yang tidak beres di sana. Dengan memanfaatkan
pendengaran supernya, ia menguping omelan mereka dan mengetahui masalah yang
terjadi di salon Sikeli.
Setelah berpikir sejenak, Peter masuk ke dalam salon. Sejenak kemudian ia keluar
sambil membawa papan iklan bertuliskan, “Salon Silabi - Merapikan Potongan
Rambut Yang Kacau”. Papan tersebut ia letakkan di dekat salon Sikeli.
Tidak lupa ia gambarkan arah panah yang menuju ke salonnya.
Cara ini ternyata tokcer. Pelanggan salon Sikeli yang kecewa dengan layanan
robot si Batman, begitu melihat papan iklan tersebut, langsung berjalan menuju
salon Silabi. Sedikit demi sedikit, pengunjung salon Sikeli berkurang, dan sebaliknya,
salon Silabi kembali laris.




Untuk Mendapatkan Kisah Inspiratif lain nya :

FREE LOGIN Via Facebook
Telah Dibaca oleh Pengunjung
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
Description: Salon Spiderman
ItemReviewed: Salon Spiderman
Anda sedang membaca artikel tentang Salon Spiderman dan bila berkenan Anda bisa share artikel Salon Spiderman ini dengan tombol share di bawah. Bila Anda bermaksud COPAS artikel Salon Spiderman untuk diposting di blog Anda, mohon untuk meletakkan link Salon Spiderman sebagai Sumbernya dengan mengcopy kode di bawah ini.

Get this widget


Category Article ,